Anis Merah |
Hai kicau mania..
Salam dari bali, pula dewata dengan seribu pura dan pemandangan nya yang eksotis tentunya.
di bali, seperti halnya di kota kota lain, banyak juga pecinta burung mulai dari burung kecil seperti kolibri dan pleci, sampai burung besar yang sudah mulai susah di temui seperti Hwambi dan Poksay hongkong.
di bali, yang khas dan berbeda dari kota lain tentunya burung endemiknya. yup, punglor merah. burung endemik pulau dewata ini penyebaran nya mulai dari ujung barat hingga ujung timur pulau bali. sampai sekarang burung inimasih eksis, dan masih sangat diminati oleh kicaumania dari semua kalangan. baik itu pemula sampai yang sudah kawakan, maupun kolektor burung langka pun tak ketinggal mengisi rumahnya dengan koleksi burung ini.
anis merah memiliki beberapa nama lain tentunya berlaku di beberapa daerah, di bali sendiri burung ini sering disebut anis merah, di tempat lain sering disebut punglor bata, punglor karena warna merahnya seperti batu bata, punglor cacing karena demen sekali makan cacing seperti di habitat alamina, dan nama-nama lain yg tentunya kalian juga tidak asing.
nah, buat kalian kicau mania, yang tertarik dan berniat untuk mengkoleksi burung ini, ada baiknya mengetahui fakta-fakta tentang anis merah agar lebih mudah dalam memeliharanya.
1. Dewa Mabuk
"Kasta" tertinggi dari burung anis merah adalah ketika sudah teler, ya.. kebanyakan orang tidak akan merasa puas memelihara anis merah ketika belum mencapai tahap ini. inilah yang dicari banyak orang dalam memelihara anis merah.
kondisi teler ini sering di analogi kan seperti orang yang sedang mabuk, karena gaya nya yang doyong kanan kiri seperti orang teler, ditambah lagi kesadaran nya hampir-hampir hilang saat kondisi ini. beberapa orang sering mempertontonkan di video youtube saat teler dipegang dengan tangan pun tetap tak bergeming.
"Teler ini adalah perilaku alami dari burung anis merah, untuk menarik pasangan nya. tidak mudah untuk mendapatkan tahap ini, kita musti tau terlebih dahulu kapan dan bagaimana anis merah akan teler.
anis merah akan teler ketika telah mencapai usia dewasa kelamin, biasanya dari umur 7 bulan keatas. ketika telah matang secara kelamin, si AM akan sering berbunyi lantang (ngeplong), dan seiring rajin nya bunyi ngeplong, biasanya akan disusul teler dengan mengayunkan kepalanya dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
selain dewasa kelamin, anis merah biasanya secara alami akan memasuki musim kawin ketika musim penghujan, seperti di bulan oktober hingga januari. itu artinya ketika hujan, temperatur akan turun, dan udara menjadi dingin.
yup... saat dingin itulah AM akan mudah birahi karena masuk masa kawin. itulah mengapa kebanyak kicau mania akan menggantung anis merah di kamar mandi, karena temperatur lebih dingin, dan membuat si AM merasa betah dan tetap berkicau.
perawatan juga menentukan si dewa mabuk ini agar cepat teler, mandi rutin akan membuat kesehatan fisik dan birahi burung anis merah akan tetap stabil. jemur sebentar bagus untuk menjaga kebutuhan vitamin D nya tetap terjaga, namun jangan terlalu lama, karena anis merah tidak terlalu menyukai suasana panas.
sementara jenis-jenis teler dan mengapa anis merah tidak mau teler, akan kita bahas di ulasan berikutnya.
2. Mudah Stress
kadang benar, kadang tidak, ini lah yang banyak ditakutkan kicau mania untuk memulai memelihara anis merah, mereka sudah paranoid terlebih dahulu sebelum memeliharanya, alasan klasik nya karena takut stress.
kadang dibilang salah ketika kita tidak tau persis sifat dan karakter burung anis merah. namun bisa saja anggapan ini salah, jika kita tahu betul seperti apa burung ini. Sebenarnya bila kita mengetahui karakter burung anis merah, relatif gampang memeliharanya, anis merah seperti saya sebutkan diatas, menyukai dingin, jadi kita harus selalu menempatkan anis merah di tempat tempat yang sejuk dan rindang. kedua , jangan terlalu bising, anis merah tidak menyukai suasana berisik, karena tipikal nya bukan burung fighter. seperti cucak ijo dan murai batu.
Jadi makin berisik anis merah akan semakin membisu, enggan untuk berkicau. terkecuali beberapa individu burung anis merah yang memang sudah di adaptasikan dari kecil dengan keramaian.
kamu juga harus mewaspadai bahwa, ada beberapa individu anis merah yang punya phobia, seperti pada payung, tongkat, topi, rambut berwarna selain hitam, gelap, krodong, kucing/hwan lain dll. ciri burung ketakutan biasanya akan nabrak sangkar tidak karuan, seperti burung liar baru ditangkap, jadi pelajari dulu karakternya, apa yang di takutkan dan hindari saja.
ciri-ciri burung stres biasa nya akan diam membisu, dengan memendekan lehernya, sering naik turun tangkringan atau diam mematung, sering berdiri di dasar sangkar dan menatap kosong.
4. Sulit mengenali Jenis Kelamin nya
Bagi sebagian orang, ini akan sangat menyulitkan, karena anis merah jenis burung monomorfik, alias tidak memiliki perbedaan secara fisik, antara jantan dan betinanya. tahap pertama yang paling menentukan dalam memelihara anis merah adalah pastikan terlebih dahulu burung tersebut jantan. karena jika betina, kita akan membuang banyak waktu dan tenaga untuk memeliharanya, dengan harapan semu, tidak kunjung gacor dan teler. karena yang kita pelihara ternyata burung betina.
Meski sulit dibedakan, secara fisik, anis merah dapat di bedakan secara perilaku, anis merah jantan dewasa biasanya akan berdiri tegak, berkarakter menantang, mata melotot, dan loncat dengan gesit seperti ingin menerkam mangsa. sementara si betina akan berdiri santai, cenderung leher di pendek kan, statis dan berbunyi mendecit. jika keduanya di pertemukan, anis merah jantan akan berperilaku mencari, dan berbunyi bahkan teler, sementara yang betina akan diam, dan bila birahi memuncak si ebtina akan ngeper" minta kawin.
Anis Merah jantan berdiri dengan bulu rapat |
3. Bertuan
Benar sekali, anis merah jenis burung cerdas, mampu menirukan suara burung hampir apa saja yang di dengarnya, dia cukup cerdas membedakan suara burung atau suara benda mati untuk ditiru. dia lebih suka menirukan suara burung yang merdu pula.karena kecerdasan inilah, dia mudah membedakan mana orang yang memeliharanya dan yang bukan. jadi, dalam perawatan anis merah, hindari berlaku kasar, seperti membanting sangkar, menendang, memegang (ada beberapa burung anis merah yang tidak suka di pegang, ada yg cuek).
selanjutnya, jangan memanjakan nya, seperti memberi jangkrik/EF dari tangan langsung, ini akan menjalin ikatan emosional antara burung dan majikan, burung akan cepat kenal dan manja dengan perawatnya. biasakan dari kecil si burung mandi dalam keramba, selain memberikan kebebasan burung untuk mendinginkan badan nya dengan mandi sepuasnya, kita juga punya waktu untuk membersihkan sangkar dengan leluasa, dan meletak kan EF di cepuk nya, tanpa kontak langsung dengan si burung.
5. Suka Berpindah Tempat
kita sering mendengar, atau mengalami, bahwa ketika burung di tempat kita sama sekali tidak mau berkicau, ternyata setelah dijual murah, berpindah tempat ke pemilik baru, disana malah bunyi, apa yang terjadi, apakah pemilik baru punya ilmu dan pengetahuan khusus, bisa iya bisa tidak. namun yang pasti burung anis merah menyukai tempat baru, apalagi lebih nyaman dan dia sukai, bukan yang disukai perawatnya lho ya..
dengan berpindah tempat, anis merah biasanya akan melihat suasana sekitar, bila dirasa cukup adem, sepi, temperatur lebih dingin dan sejuk, dia akan mulai menata rapi bulu bulunya, lompat lompat ringan tanda dia menikmati suasana, dan akan mulai ngriwik, dan ngeplong. apalagi untuk burung yang sudah gacor, biasanya akan langsung ngeplong dan teler. jadi cobalah memindah tempat menggantung anis merah dalam beberapa waktu agar tidak mudah bosan.
jangan lupa share info ini ya jika kamu merasa info ini bermanfaat buat orang lain.
No comments:
Post a Comment