Pages

Monday, 5 February 2018

Menangkarkan Blackthroat (Pengeraman)


Part: 3
Pengeraman 






Aloha teman-teman paman burung, apa kabar nya hari ini..
yuk kita lanjutkan kegiatan menangkarkan blackthroat di sesi pengeraman.

Saat indukan betina sudah mulai menyusun sarang dan bertelur, saat itu adalah saat yang menentukan keberhasilan. ya setidak nya kita sudah berada di tengah jalan.
meskipun di tahapan ini masih banyak kendala yang akan menghampiri kita, setidak nya kita sudah selangkah maju, karena hewan peliharaan kita sudah mau jodoh, besarang dan bertelur.
setelah kawin, tujuh hari setelah kawin biasanya burung akan bertelur, tipa hari betina akan bertelur satu butir. jumblah telur tidak selalu sama antar tiap betina, ada dua, tiga, empat bahkan lima. ya lima adalah fakta terbanyak yang saya jumpai, namun sangat langka, empat butir saja sudah jarang.


telur usia 4 hari sudah mulai kegelapan

Ada opsi yang bisa kawan paman burung ambil untuk menentukan langkah berternak selanjutnya, yakni mau di jadikan model monogami, atau poligami. 
jika merasa masih awam, dan belum tau banyak tentang berternak blackthroat, mending jadikan monogami, atau satu pasangan.
sebaliknya, kita merasa sudah faham karakter dan resiko yang diambil, kita bisa jadikan model poligami, yakni dengan menjadikan satu jantan dua atau tiga betina. untuk jumblah betina biasanya sampai 5 ekor. lihat saja kemampuan sang jantan untuk mengawini tiap betina.
dengan model poligami, saat betina melakukan pengeraman, kita bisa angkat sang jantan untuk di kawinkan dengan betina lain nya. momen yang paling pas dalam mengambil jantan adalah saat betina sedang mengerami telurnya di usia ke 5. atau 5 hari setelah telur terahir keluar.
oke, pembahasan mengenai poligami kita bahas nanti, sekarang kita kembali ke sang betina.
usia pengeraman biasanya akan berlangsung 14 hari dari telur terahir keluar. ingat telur terahir ya, jadi tanggal berapa telur terahir keluar, tanggal itulah start untuk menghitung mundur masa pengeraman. telur yang dierami, usia 5 hari biasanya akan terlihat gelap kebiruan, ini menandakan telur telah di buahi, dan berisi janin yang akan siap menetas, sebaliknya, jika usia 5 hari pengreaman masih putih bersih, tandanya telur tidak di buahi oleh jantan, entah jantan nya belum siap, tidak berjodoh dan tidak mau ngawin, ataupun sebab lain.
jika sudah begini, mending telur di buang, dan betina di istirahatkan beberapa hari, sampai siap bertelur kembali, daripada membuang waktu untuk mengeram yang tidak ada hasilnya.
pisahkan betina dan jantan dalam sangkar gantung terpisah, mandikan jemur, lakukan berulang selama 3-5 hari, sambil kedua nya di dekat kan, jangan lupa mengisi EF agar birahinya naik. dengan teknik ini biasanya jantan akan terus merayu betina, dan betina terangsang untuk bereproduksi kembali. jika sudah mulai birahi dan ngeper, satukan kedua nya makan akan kawin kembali.
namun, jika telur yang dierami ternyata gelap dan berisi, lanjutkan pengeraman jangan di ganggu. kondisikan tempat se nyaman mungkin, jangan sampai bising, panas, lembab, angin kemcang dll yang dapat menganggu kenyamanan betina mengeram.
jika sudah memasuki hari ke 13, mulai lah menyediakan ekstra fooding untuk meloloh anakan. ya meskipun belum memasuki hari ke 14, ini penting kita lakukan, agar si betina merasa aman secara psikologis, karena stok makanan melimpah, dan anak tidak terlantar. kedua, untuk mengantisipasi barangkali kita salah melakukan perhitungan tanggal dan ternyata di hari ke 13 sudah menetas, bila kita telat memberikan ekstra foding, makan indukan bisa sangat sensitif dan akan membuang anakan yang baru menetas.
hari pertama menetas, berhati hatilah mengisi pakan ekstra fooding, usahakan tidak sering menganggu, dan berganti ganti perawat, karena akan membuat indukan terancam, tips nya, sediakan tempat pakan dan tempat minum berupa dispenser agar dapat menyimpan banyak, membuang waktu mengganti pakan. 
induk betina akan menyuapkan makanan yang kita sediakan untuk anak-anak nya. ekstra fooding yang cocok untuk anakan blackthroat adalah telur puyuh rebus, kroto, buah maupun sayuran. usahakan EF tetap ada pagi sore, dan tidak sampai basi.
ini akan berlangsung hingga anakan usia 3 minggu.
di tahap ini kita bisa merasa aman, karena kerawanan kematian anakan sudah terlewati, namun tetap waspada untuk menjaga suhu ruangan dan makanan.

Anakan Blackthroat usia 3 minggu
Saat usia ini anakan biasanya akan mulai belajar terbang, dan naik ke tangkringan, jika sudah terlihat naik di tngkringan, kita bisa pindahkan anak dan induknya ke sangkar gantung. ini baik untuk memudahkan kita melakukan penjemuran dll. betina yang masih di sarang sama anaknya, jika tidak segera dipindah, biasanya tertarik untuk bersarang lagi, da melupakan anak nya, padahal usia anaknya masih 3 minggu dan belum mandiri untuk di pisah. jangan sampai terjadi seperti ini.
anakan BT bisa di lepas dari induknya biasanya usia 4 minggu. nah tahap ini kita bisa segera pisahkan dari induk nya, dan indukan bisa dipersiapkan untuk bereproduksi kembali.
selamat mencoba..!









Wednesday, 24 January 2018

Menangkarkan Blackthroat (Penjodohan)


Part: 2
Penjodohan 

Calon Indukan sudah mulai menata sarang


Hai kawan paman burung di seluruh indonesia..

Ketemu lagi dalam sesi berternak Blackthroat, kali ini saya akan membahas lebih lanjut dalam berternak Blackthroat di topik penjodohan.

sebelum lebih jauh, anda pastinya bertanya-tanya kenapa tidak sekaligus dalam satu artikel saja bahasannya, kenapa musti di bagi-bagi.
well.. tujuan saya adalah, agar kita dapat menikmati prosesnya setahap demi setahap, agar tidak jenuh membaca berlapis lapis halaman, dan juga ga mudah lupa tentang isi dan pembahasannya.

setelah kita dapatkan calon indukan jantan dan betina yang sesuai pilihan, next kita mulai menjodohkan nya. dekatkan kedua kandang burung menempel. ingat, keduanya masih dalam sangkar yang terpisah, jangan terlebih dahulu menyatukan nya. teknik ini sama seperti menjodohkan burung-burung yang lain.
dekatkan sehari, selanjutnya jauhkan lagi, agar naluri kedua nya sama sama mencari. hari ketiga, dekatkan lagi, agar mengenal lebih dalam, dan hari ke empat jauhkan lagi, hari kelima tempel terus sampai hari keenam dan seterusnya sampai terlihat rukun. tanda tanda burung rukun terlihat saling mengenal saling mendekat, dan si jantan akan memberikan suapan makanan ke betina. saat itulah mulai menyatukan kedua nya.
saat disatukan, akan bertengkar sebentar, itu biasa jadi jangan panik, biarkan saja selama 30 menit akan rukun sendiri dan setelah itu jemur dengan tambahan ekstra fooding berupa telur puyuh dan sayuran segar. 
tujuan ditambah kan EF agar birahi kedua nya naik, dan ada kesempatan bagi si jantan untuk PDKT ke betina dengan menyuapkan EF ke betina.
di tahap ini anda sudah mulai berhasil menjodohkan,  selanjutnya jemur terus kedua nya selama 2 atau 3 jam. namun setiap individu burung kadang berbeda ketahanan nya dalam menerima panas, ada baiknya anda perhatikan apakah keduanya menikmati, atau terlihat tersiksa dengan berusaha mencari tempat teduh dan paruh terbuka, jika sudah begitu teduhkan. teruskan sesi esok hari penjemuran hingga keduanya mulai terlihat melakukan aktifitas bercumbu dan kawin. 
saat kawin ini momen yang istimewa, selain faktor penentu kegiatan berternak, meomen ini jarang lho kita temui, terkadang kita melewatkan, atau tidak tau momen ini.


bagi yang melewatkan momen kawin nya, jangan ber kecil hati, saya juga sering melewatkan nya, karena selain siang saat cuaca bagus, blackthroat juga kadang kawin pada saat malam atau pagi hari sebelum kita bangun tidur.

meskipun kita tidak tau kapan kawin nya, perhatikan saja perilaku kedua nya, jika keduanya terlihat sering bercumbu dan mencari cari sarang yang cocok, tandanya sudah ingin bertelur. yang sering terjadi adalah cepuk tempat pakan akan di duduki oleh si betina, mengosek-ngosek nya dan menempatkan pantatnya senyaman mungkin, jangan biarkan ini terjadi, segera tempatkan sarang yang khusus kita sediakan untuk bertelur, jika tidak, betina akan kehilangan momen bersarang nya, jika tidak bertelur sembarangan, biasanya akan menjatuhkan telur. gagal.. ulang lagi dari awal...
nah, supaya tidak gagal, ada baiknya dari awal penjodohan kita sudah men setting kandang ternak dengan baik. kandang yang bisa digunakan bisa dengan kandang ternak kotak yang sering diguanakan untuk ternak kenari pada umumnya, atau dengan menggunakan sangkar gantung. sesuai selera anda saja.

tak lupa pula, kawan paman burung sudah harus memikirkan akan diletak kan di mana nanti nya kandang terka tersebut, anda bisa menempelkannya di tembok dengan paku, menggantungkan nya, atau menempatkan nya dalam rak seperti gambar di bawah ini.


rak khusus untuk ternak
yang terpenting adalah, pastikan suhu ruangan cocok, tidak terlalu panas, atau terlalu dingin. untuk memastikan nya, tempatkan saja termometer yang dapat mengukur kelembapan dan temperatur.

tempatkan sarang berisikan serabut nanas dengan rapi, jika serabut nanas berantakan, maka betina akan terus mengacak acak sarangnya, ini membuang waktu dan mengulur waktu bagi betina untuk beradaptasi dengan sarang, bisa-bisa telur keburu keluar. jadi saat di awal, sekalian saja tata sarang yang rapi serapi mungkin, kemudian jepitkan kapas di sisi kandang dengan jepitan jemuran, ini penting agar dicabut oleh betina, karena betina secara naluri akan melapisi sarang yang sudah jadi dengan bulu dadanya supaya lembut dan aman untuk telurnya, yang mengakibatkan dada betina botak, untuk mengantisipasi hal ini mending kita tempatkan kapas, agar si betina tidak mencabuti bulu dada maupun bulu leher si jantan. jadi kalo kawan paman burung menemui betina botak dadanya ini sebabnya.


sarang yang sudah siap berlapis kapas halus

nah, sampai disini sudah paham kan, jika belum paham baca lagi, semoga artikel ini dapat membantu anda dalam mulai berternak tahap demi tahap. next saya akan bahas lebih lanjut di sesi pengeraman. jadi tetap ikuti terus halaman ini dengan klik tombol notify me di bawah.




Tuesday, 23 January 2018

Menangkarkan Blackthroat (Pemilihan Bakal Indukan)


Part:1
Pemilihan Bakal Indukan


Blackthroat Jantan
Hai semua sahabat paman burung, kali ini kita akan membahas bagaimana cara menangkarkan burung Blackthroat.
jenis burung ini masih belum banyak lho penangkarnya,  burung yang asalnya dari afrika ini kian lama kian populer, sudah beberapa teman teman di komunitas burung yang mencoba menangkarkannya, namun banyak yang gagal total.
beberapa rekan tidak menemui kendala berarti, karena sudah pahambetul tentang blackthroat namun banyak juga yang mundur teratur, dijual murah dan banting setir. ada rekan saya yang mengatakan blackthroat penuh misteri.

nah, supaya rekan paman burung tidak mengalami hal yang sama, ada baiknya belajar terlebih dahulu, jangan grusak-grusuk langsung ingin berhasil, itu mustahil..

baiklah kita mulai dari yang pertama

Pemilihan Bakal Indukan

Pembahasan ini akan sedikit panjang, pelajari dengan seksama, jangan di lewati jika tidak ingin gagal.
Pilihnya bakal indukan yang bagus, dalam artian sehat jasmani keseluruhan, dari ujung paruh hingga ujung ekor, tanpa ada cacat sedikitpun, ini penting, untuk mendapatkan generasi yang sempurna, body jangan terlalu kecil, pilihnya yang sedang dan cenderung agak gede, ini bagus untuk meningkatkan mental bertarungnya, meskipun ini tidak jaminan, setidaknya body bagus lebih enak di lihat dan mudah terjual.

selanjutnya untuk jantan, pilihlah yang umurnya diatas satu setengah tahun, ini penting karena, blackthroat adalah burung perayu, dia akan merayu terlebih dahulu sang betina dengan tarian nya yang eksotis, dengan membuka sayapnya lebar-lebar. makin matang usia burung, makin bagus mentalnya dalam merayu, tidak mudah down ketika di tolak betina. karena beberapa betina blakthroat suka melawan dengan bertarung, menabrak kan dirinya ke pejantan, dan mematuk. bila pejantan memiliki usia yang cukup dan mental yang stabil, dia akan mundur menghindar, selanjutnya merayu kembali, begitu seterusnya hingga klimaks. berbeda dengan jantan muda, di bawah satu tahun, dia akan melawan betina dengan bertarung dan ahirnya tidak berjodoh. terlebih bila tidak dipisah salah satu akan mati. jadi poin ini sangat penting dalam memulai berternak blackthroat, bila di awal sudah salah, kawan paman burung akan menemui kendala beruntun di kemudian hari. kegagalan sudah pasti..
selanjutnya pilihlah pejantan yang memiliki cengkok suara enak di dengar, mendayu, lembut dan volume kenceng. model seperti ini selain banyak disukai oleh banyak pemain burung, untuk lomba, disukai pula untuk kalangan kolektor burung master, karena suaranya masih orisinil dan exclusive sangat cocok untuk digunakan memaster burung lain seperti kenari, murai dll.
karekter jantan speerti ini juga sangat di sukai oleh kebanyakan betina, ya ini fakta seiring pengalaman berternak yang saya lakukan, ingat kebanyakan artinya tidak semua betina memilih yang begini, ada yang iya iya aja dikasih pejantan manapun, hanya kebanyakan, alasan lain nya adalah karena anakan burung yang di dapat nantinya, juga memiliki kemampuan yang sama dengan bapaknya. ya seperti manusia lah ya, bila ayahnya memiliki bakat lukis, setidaknya anaknya akan pintar menggambar dan melukis.
pelatihan dan pemasteran memang penting, namun genetis tetap diwariskan secara biologis, melalui DNA sang induk.



Perhatikan pula karakter. karakter individu setiap burung berbeda-beda, inilah yang harus di perhatikan setiap individu burung baik jantan atau betina. untuk pejantan pilihlah yang bersifat jinak, dan tidak agresif. burung yang jinak akan sangat banyak berkontribusi dalam kelancaran berternak, kenapa, karena pada saat penjdohan dia akan stabil, tidak mudah menyerang dan gampang jodoh, saat sesi pengeraman, dia tidak kelabakan dan mengganggu betina yang dapat merugikan telur, pada saat merawat anak, dia tidak mudah mematuk dan membuang anakan karena khawatir anakan nya akan di serang oleh manusia, ditambah bila kita beraktifitas sehari hari, seperti berjalan mondar-mandir, membersihkan kandang, mengganti pakan, semua nya lancar. berbeda dengan burung beringas, semuanya bisa jadi kacau, gagal maning gagal maning.. LOL

terahir, kawan paman burung dapat memilih jenis penjantan yang asal dari mana, apakah jantan somerini, boswana, diserti semua terserah anda, tentu saja beda asal, harganya beda, perbedaan harga dalam hal ini banyak di pengaruhi oleh jenggot tebal yang ada di lehernya. ya sesuai namanya Blackthroat memiliki jenggot di leher, untuk jenis/asal somerini, jenggot nya yang paling tebal, terlihat bagus dan banyak di minati, tentu harganya cukup tinggi, untuk jantan dewasa usia 1.5 tahun berkisar 3-5 juta tergantung kondisi dan hal lain yang di tetapkan pemilik/peternak.
jika dana tidak tebal, ada alternatif lain, kawan paman burung dapat memilih jenis boswana, selain jenis suaranya "hampir" tidak jah beda, jenis ini masih memiliki jenggot hitam pula, mski tidak setebal jenis somerini. semua terserah anda..

Selanjutnya kita bicara betina, untuk betina pilihlah yang usianya berkisar 1 tahun jangan lebih dari 2 tahun kenapa, karena di bawah setahun sistem reproduksinya belum tentu matang, ada yang sudah matang, ada yang belum, jadi untuk menjaga jarak aman dari kegagalan, sebaiknya pilihlah yang udah setahun. sementara lewat dari 2 tahun, biasanya sudah mulai turun kualitas reproduksinya, usia setahun hingga 2 tahun masih bagus-bagus nya, dengan asumsi tiap bulan menghasilkan anakanan, anda dapat memproduksi anakan sebanyak 24 kali. sementara lebih dari dua tahun, sudah mulai menurun kualitas reproduksi nya, yang biasanya bertelur 4 butir bisa menjadi 3 butir saja, yang biasa nya bertelur 3 butir bisa menjadi 2 butir. yang biasanya tiap bulan bertelur, bisa menjadi 2 bulan sekali. ini  statement umum nya, tidak semuanya, ada beberapa burung betina yang umur 3 tahun masih bagus reporduksinya, tp kita tidak bisa tau mana kan ya..
nah, agar tau mana betina yang bagus, selanjutnya pilihnya betina dari anakan betina yang bagus pula, betina yang biasa bertelur 4 butir setiap bulan nya, juga akan diturunkan ke anak nya, saya pernah menggunakan indukan betina dari indukan yang rutin bertelur 4 butir, nyatanya menurun ke anak nya. jadi genetis itu penting untuk di catat.
betina hasil penangkaran, akan lebih mudah beranak, karena siklus hidup nya sudah terbiasa dengan manusia, dia keluar dari sarang bikinan manusia, kadang disuapi manusia, besar dan mulai bereproduksi dengan banyak campur tangan manusia, jadi akan lebih mudah beradaptasi. sementara betina hasil tangkapan alam, dia keluar dari sarang yang di buat induk nya, dulu di alamnya sarangnya rapi bulat, di atas pohon tinggi, dia akan meniru nya, sementara hal itu tidak ada dalam kandang yang manusia bikin, belum lagi karekternya beringas, penakut karena jarang melihat manusia, dan di alam, kita tidak tau berapa umurnya, kita tidak bisa memprediksi kesiapan reproduksi nya. jadi opsi untuk memilih betina tangkapan dari alam, taruhlah di opsi paling belakang.

jinak, ya seperti pembahasan jantan diatas, betina jinak juga sama perlunya, karena akan perpengaruh seperti saya jelaskan diatas.

perut telah berbentuk lonjong, dan sudah mengandung telur, yang siap untuk di buahi, betina yang telah mamsuki dewasa kelamin, akan memiliki perut yang halus tanpa bulu, membotol (berbentuk lonjong gemuk berisi telur) dan berwarna kemerahan.

perilaku, betina yang siap kawin, akan terus mengeluarkan suara memanggil jantan, cuitan nya antar individu betina biasanya berbeda, ada yang cuit.. cuit.. ada yang kiuk.. kiuk.. ada yang tik tik tik... tik tik tik.. namun yang pasti dia akan mengulang ulang, terlihat gelisah dan mencari, apalagi bila mendengar suara jantan gacor, kegelisahan nya kan semakin tinggi dengan melompat kesana kemari berperilaku mencari.

nah, itu tadi seputar pemilihan indukan.. next time saya akan lajutkan ke pembahasan penjodohan ya, yang tak kalah penting dan njelimet pula..

jangan lupa coment di bawah untuk bertanya, diluar apa yang saya jelaskan diatas.














Translate